Begini Loh Ternyata Pentingnya Kehadiran Media Dalam Penanganan Penyakit Kusta

Tahu nggak sih. Bagi sebagian masyarakat, kusta merupakan penyakit yang sering dikaitkan dengan penyakit kutukan dan menurun. Makanya tidak heran jika angka penderita kusta di Indonesia menempati urutan ke-3 di dunia. Miris banget kan

penanganan penyakit kusta

Jujur. Saya juga sering mendengar dan menyaksikan sendiri di kampung saya. Kusta sering banget mendapatkan sentimen negatif dari masyarakat.

Kusta sendiri disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dengan cara menyerang jaringan kulit, saluran pernapasan dan saraf tepi. Karena penyebab kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae maka tidak heran jika penyakit kusta sering disebut sebagai penyakit lepra.

Dari tahun ke tahun, angka penderita kusta terus bertambah dan ini menjadi tantangan terbesar pemerintah dalam penyusunan program penanganan kusta. Disamping program pengurangan sentimen negatif bagi pengidap kusta. Makanya penting banget untuk mengetahui lebih awal terkait penyakit kusta ini. 

Kenali Gejala Penyakit Kusta

Tahu nggak, kalau penyakit kusta juga memiliki gejala awal. Biasanya gejala awal kusta dengan munculnya bercak putih atau merah di permukaan kulit. Bercak yang timbul ini memberikan efek mati rasa. Bercak yang timbul pun bisa hanya ada satu atau bahkan banyak di seluruh tubuh. Nah, jika muncul gejala bercak dan mati rasa seperti ini maka perlu segera dilakukan penanganan. Agar tidak telat.

Menariknya proses diagnosa mulai dari kuman penyebab kusta masuk ke tubuh hingga membentuk kelainan membutuhkan waktu lama yaitu 3-5 tahun. Makanya tidak jarang terjadi mispersepsi apakah benar orang tersebut menderita kusta atau penyakit kulit lainnya. Disinilah pentingnya peran keluarga dan masyarakat untuk segera mendorong penderita melakukan pengecekan dan penegakkan diagnosa ketika gejala awal muncul.  

Fakta Unik: Ternyata Kusta Bisa Menyebabkan Disabilitas

Tahu nggak sih bahwa awal dari disabilitas seseorang itu bisa berasal dari penyakit kusta. Hal ini bisa terjadi jika kusta tidak ditangani dan lambat diobati. Karena lambat diobati maka penderitanya berpeluang mengalami disabilitas. 

Disabilitas terjadi pada penderita kusta karena bakterinya menyerang saraf. Ketika sudah menyerang saraf maka timbul efek mati rasa dan lumpuh pada sel motorik. Kebayang kan, jika hal ini dibiarkan tanpa adanya pengobatan maka lambat laun, penderita yang mengalami kelumpuhan akan menjadi disabilitas.

Baca juga: Review Film Jomblo Fisabilillah

Makanya penting banget untuk segera diobati jika muncul gejala awal. Sekadar informasi nih ya. Kusta itu bukan penyakit menurun. Kurangnya pengetahuan masyarakat atas penanganan dan proses penyembuhan penyakit kusta adalah salah satu penyebabnya. Jika ini terjadi, orang tidak bisa membedakan antara penyakit keturunan dan bukan. Padahal, penyakit kusta ini bisa disembuhkan dan mencegah penyakit tersebut menular ke anggota keluarga lainnya.

Pentingnya Terapi Penyembuhan Kusta

Nah, jika ada anggota keluarga atau tetangga yang memiliki gejala awal kusta maka perlu dilakukan program terapi. Umumnya, terapi kusta dibagi menjadi dua, yaitu terapi kusta kering dan kusta basah.

1. Tahapan terapi bagi penderita kusta kering

Bagi penderita kusta kering, umumnya proses terapi bakal berjalan sekitar 6 bulan menggunakan paket obat Rifampisin dan Dapson. Proses ini bisa diperpanjang hingga 9 bulan tanpa jeda tergantung perkembangan dari proses terapi itu sendiri.

Kusta

2. Tahapan terapi bagi penderita kusta basah

Berbeda halnya dengan penderita kusta kering yang membutuhkan terapi sekitar 9 bulan. Bagi penderita kusta basah, proses terapi penyembuhan sekitar 12 bulan menggunakan MDT (Multi Drug Therapy) Rifampisin, Dapson dan Lampren. Tetapi juga, proses terapi ini bisa diperpanjang hingga 18 bulan  

Penting banget untuk ditekankan bahwa selama proses terapi kusta ini harus konsisten tanpa jeda. Ketika jeda terjadi, maka prosesnya kembali ke awal. Sehingga peran serta anggota keluarga sangat penting untuk membantu penderita konsisten dalam pelaksanaan terapi.  Selain itu juga, anggota keluarga terdekat harus menjalani terapi Rifamipisin dosis tunggal.

Pentingnya Peran Media Dalam Meningkatkan Kesadaran Penyakit Kusta

Sentimen negatif bagi penderita kusta memang menjadi masalah tersendiri yang juga bisa menyebabkan proses penanganan kusta menjadi lambat. Makanya peran media sangat penting dalam hal ini. Bukan hanya sebagai awareness tetapi juga sebagai media informasi tentang fakta sebenarnya terkait kusta. Salah satu media yang aktif dalam menyuarakan kusta dan disabilitas adalah Solidernews.com.

Dalam live streaming Ruang Publik, Ajiwan Arief Hendradi, S.S selaku Redaktur Solidernews.com menyampaikan bahwa Solidernews.com adalah media alternatif yang menyuarakan disabilitas. Termasuk didalamnya upaya advokasi dan perlindungan disabilitas, serta isu ringan terkait disabilitas. Selain itu juga mengangkat tentang orang-orang yang berjuang terkait disabilitas dengan tulisan feature.

pentingnya kehadiran media dalam penanganan kusta


Di Solidernews.com juga menyediakaan akses data terkait kebijakan, undang-undang, peraturan pemerintah dan perda terkait disabilitas. Selain itu juga ada akses teknologi seperti bagaimana cara menangani hambatan disabilitas.

Kehadiran Solidernews.com sebagai media alternatif dalam menyuarakan para penderita kusta dan disabilitas. Minimal buat mereka yang baru memiliki gejala awal kusta agar tidak mengalami disabilitas.

Saya sih berharap, semoga dengan meningkatnya pemahaman masyarakat akan penyakit kusta via media online maupun media sosial bisa membantu proses pemulihan penderita kusta dan pastinya tidak adanya sentimen negatif. Sehingga akan mengurangi angka disabilitas akibat penyakit kusta.

Komentar